<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10028614\x26blogName\x3dThe+Truth+Only\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://anakmapek.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://anakmapek.blogspot.com/\x26vt\x3d-9071562857044558623', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Bahasa Jepang & My Cute Sensei

Sunday, January 20, 2008
Hari ini aku dapat pelajaran berharga, dari seorang guru kecil yang tak mau disebut guru. Namanya IHa, kupanggil dia sensei IHA meski dia menolak gelar itu, "gak ah, gak enak disebut sensei", "bukan sensei kali kak, belum pantas jadi sensei", dia terus mengelak dari kata-kata itu. tapi, bagiku dia telah jadi guruku. Seorang guru yang baik tentunya, yang tidak memberikan beban tugas ato memintaku mengulang kembali yang sudah dia ajarkan padaku..

Awalnya, kusampaikan kata-kata penggugah semangat yang kudapat dari salah seorang temanku, "GANBATTE" yang berarti semangat. dia kemudian menimpali, "Gambarimashou", aku pun jadi bingung, "apa tuh artinya?". "itu jawaban dari GANBATTE k', artinya; iya, akan berjuang", jelas Sensei. aku hanya bisa manggut-manggut menyadari ketotololanku. Maklum, kurang gaul dengan bahasa Jepang.

"K', mau belajar bahasa Jepang gak?", itu tawaran terbaik yang pernah kudapat. Belajar bahasa jepang?, "boleh.. boleh.. so, IHA yang jadi gurunya ya", jawabku. Ia pun mengiyakan, "kalo gitu kita mulai dari yang dasar-dasar dulu ya", lanjut Sensei."kalo untuk permulaan, salam dulu ya", jelasnya kemudian.

"Ohayou Gozaimasu" : selamat pagi.
"Konnichiwa" : selamat siang (sore juga bisa...).
"Konbanwa" : selamat malam.
"Sayounara/Sayonara" : sampai jumpa.
"Ja Mata/Dewa Mata" : sampai jumpa (klo misalnya ntar ktemu lagi)
"Mata Ashita" : sampai bertemu besok.
"Mata Raishuu" : sampai ketemu minggu depan.

"ngerti gak k'?", Sensei ingin memastikan aku paham ato tidak. "ngerti, ngerti.. lanjut sensei", jawabku meyakinkan. Iseng-iseng kubuka e-book yang kudownload semalam, judulnya "Bagaimana Mengatakan 'I Love You' Dalam 100+ Bahasa", kutelusuri satu persatu. Dapat, "Aishiteru", iseng-iseng kutanya padanya, "itu apa artinya?", sembari tersenyum malu, ia menjawab, "itu artinya, I love You kak, pake 'daisuki' juga bisa, ato lengkapnya - anata ga daisuki desu - " jelasnya kemudian.

Pelajaran selanjutnya perkenalan. "pertama sebutkan nama", kata sensei. contoh: "watashiwa namae wa Hudri desu ka.. " (namanya saya hudri)
"anata wa IHA-san desu"
(anda adalah saudara IHA).

trus, misalnya aku dengan kakak kenalan untuk pertama kali, begini contohnya:
Iha : "hajimemashite, iha desu. Douzo yoroshiku onegaishimasu"
Hudri : "Hudri desu. douzo yoroshiku onegaishimasu".

"hajimemashite"
itu digunakan sebagai pembuka perkenalan (untuk pertama kalinya). "kayak hai ato hello gitu kak", "kalo yang douzo yoroshiku onegaishimasu itu artinya "senang berkenalan dg anda", jelas sensei IHA.

Sejenak kucoba mengulang-ulang kata-kata yang baru saja diajarkan sensei IHA, gampang-gampang susah, tapi lebih banyak susahnya, untung gurunya gak galak, pikirku. hehehe...

"ada lagi yang mau ditanyakan?" sela Sensei kemudian. "kayaknya cukup untuk hari ini", jawabku. "kalo gitu moo soro soro jikan desu", kata sensei. Wah.. yang ini apalagi artinya. "itu yang selalu diucapkan senseiku klo mengakhiri pelajaran atw memulai pelajaran, artinya, sudah waktunya memulai/mengakhiri sesuatu", tuturnya simpel.

wah.. wah.. banyak sekali pelajaran yang aku dapat hari ini, terima kasih my cute sensei. Jangan pernah bosan mengajarkan pada setiap orang walau itu sebait kata atau huruf, termasuk padaku..

"Arigatou Gozaimasu Watashi No Sensei IHA, GANBATTE"

Kenapa Harus Shalat

Tuesday, January 01, 2008
Penulis: DR. Muhammad Al-Muqaddam
Ukuran: 14 x 20,5 cm ; 256 hal
Harga: Rp. 27.000,00
-----------------------------------------------------------------------------------------
Apakah shalat yang Anda dirikan selama ini menjelma sekadar aktivitas rutin yang kering makna? Tak usah gusar! Banyak kaum Muslimin—selain Anda—yang yang merasakan gejala demikian. Wajar, perintah shalat yang diajarkan orang-tua dan pendidik kita seringkali tanpa diiringi alasan yang bisa diterima, selain sekadar sebuah perintah langit yang mengakibatkan dosa bila ditinggalkan. Itu saja.

Buku ini menjelasakan detil alasan mengapa kita harus rukuk dan sujud setiap hari. Di samping memang karena perintah langit, shalat memiliki kedudukan istimewa dan keutamaan yang membedakannya dengan ibadah-ibadah lain. Tapi jangan coba-coba meremehkan. Ancamannya serius: mulai dari terjebak kepada sifat nifak, hingga ancaman mati dalam keadaan su’ul khatimah.

Tak lupa, Penulis juga menyertakan untaian nasehat berharga yang dapat menyadarkan kita arti penting, sekaligus meningkatkan kualitas shalat itu sendiri. Sehingga, pelaksanaan shalat menjadi lebih bermakna daripada sekadar rutinitas belaka. Lebih dari itu, buku ini juga pantas Anda hadiahkan untuk mereka yang masih enggan shalat.

Penerbit Aqwam

*Hasil terjemahan anak2 BAIQUNI Cairo

terima kasih telah memarahiku..

Thursday, December 13, 2007
Hari ini aku ingin mencoba kembali menulis, sekedar menulis kegelisahanku.. seperti kata Helvy pada salah seorang muridnya, "teruslah gelisah, teruslah menulis kesejatian".

AKU ingin menulis apa yang kurasa.. tentang Cairo di Musim dingin. Ya.. Cairo di musim dingin selalu saja menjadi saat-saat indah yang kadang-kadang rumit. Meski bagiku, menikmati musim dingin di Cairo tak lagi serumit ketika aku pertama kali menginjakkan kaki di negeri ini.. ya, 5 tahun silam, ketika aroma kota berdebu itu menyambutku dengan musim dinginnya.

5 tahun bukan masa yang singkat, secara matematis ia sangat lama. Namun, secara psikologis, ia bisa saja terasa sangat singkat, dan bisa juga terasa sangat panjang. Benar kata Al-Qur'an, waktu itu relatif, yang kemudian diamini oleh Einsten lewat teori Relativitasnya baru pada awal abad ke-20. Kalo dipikir-pikir, AKU mungkin masuk kategori kedua.. sosok yang tak begitu menikmati waktu yang terus berjalan. 5 tahun begitu singkat.

selama 5 tahun itu, Aku sering merasakan kegelisahan-kegelisahan yang kadang aku pendam sendiri, kadang juga kuceritakan pada kawan dekatku, bahkan terkadang aku ingin menuliskannya.. meski itu jarang kulakukan. Seperti yang terjadi hari ini, aku ingin mencoba menuliskannya, untuk sekedar kujadikan bahan intropeksi diri yang mungkin bisa menjadi penggugah jiwaku yang sedang lusuh.

Semalam, aku terlelap begitu cepat. Selesai sholat magrib, aku tertidur. Mungkin karena hawa dingin yang menusuk yang membuat mataku ingin segera menghilang dari dunia malam Cairo yang menggigil.

Tak banyak yang kuingat, hingga akhirnya kudapati diriku tak lagi di Cairo, tapi di kampung halamanku. Entah bagaimana, tiba-tiba aku dihadapkan pada persoalan rumit, AKU mendapati diriku sedang sakit, ya.. aku demam. aku tak bisa pergi kuliah.. ketika itu kudapati diriku sedang ada di rumah Nenek. Neneku memaklumi keadaanku, aku dibiarkan saja beristirahat. Namun, tiba-tiba Bapak ibuku datang, mereka marah besar. "Kenapa kamu tidak pergi kuliah?", bentak Bapak. Ibuku yang berdiri di belakangnya juga nampak begitu geram. "Salah apa AKU?", aku bingung, aku kira mereka bisa memaklumiku kalo Aku sedang sakit. Kucoba jelaskan pada mereka, kuceritakan dengan jujur keadaanku tapi tetap saja mereka tak mau tahu. Malah, kemarahannya semakin memuncak, aku bahkan dipukuli Bapaku..

Selama ini, tak pernah kudapati bapaku semarah itu. Terakhir yang kuingat.. beliau marah besar ketika Aku tak mau pergi mengaji, Aku dikejar dengan kayu bakar hingga ke rumah nenek. Kayu itu patah dua di betisku, AKu hanya bisa menangis waktu itu.. namun, itu masih bisa kumaklumi, memang Aku yang bandel, memang aku yang salah. Tapi kini, beliau marah lagi, sangat marah dengan alasan yang kurang bisa kumengerti. Kenapa mereka harus begitu marah padaku? padahal kondisiku cukup menjadi jawaban logis bagi mereka, ya.. karena aku sakit.

Kemarahan itu terus terngiang-ngiang di telingaku hingga tiba-tiba adzan subuh menyadarkanku. Kuingat-ingat mimpi itu, kucoba cari-cari kesalahanku hingga akhirnya aku tersadar, "Astagfirullah, Aku tidak sholat isya semalam", mungkin ini yang membuat mereka begitu marah padaku, mereka ingin mambangunkanku shalat isya, mereka ingin mengingatkan kewajibanku. ini bukan mimpi, tapi ini teguran dari mereka. Sungguh besar perhatianmu padaku, sungguh aku anak yang tak bisa menyadari.. tak bisa memahami setiap inti pesanmu hingga kau titipkan lewat mimpi.

Maafkan anakmu yang seringkali lalai, yang hingga kini belum sempat mengucap kata syukur atas segala curahan kasih sayangmu, yang belum sempat mencium kedua telapak tanganmu, yang belum sempat mengucap maaf atas segala khilafku. Maafkan diriku yang jauh, AKU selalu merindukan belaian lembutmu.. hanya doa yang selalu kupanjatkan, semoga waktu tak pernah segan mempertemukan kita dalam bingkai ridha Ilahi, semoga..

Salam Rindu dari Negeri para Nabi
dari anakmu yang akan terus menyayangi


13 Desember 07
di suatu pagi yang menggigil

Met Ied Fitri 1428 H.

Friday, October 12, 2007

Lamastak; El Torbini Soundtrack

Friday, September 28, 2007


Amr Moustafa - I Touched You

I touched you and forgot life
And you are the one I dream to live with one day
And tonight is the beginning
May you be with me
Tonight this lifetime of mine began

We gotta live
C'mon get closer
Let's go to the most remote place darling
We'll forget that which is out of our hands
We'll live for the moment
What is inside us has manifested

Where did you go with your eyes
Yeah, you are beside me and I'll live my years for you
My life, come closer to me, oh my life and eyes
We'll live life if but for two days



عمرو مصطفى - لمستك

لمستك نسيت الحياه
وانت اللى بحلم اعيش يوم معاه
والليله هى البدايه وخليك معايا
دةعمرى الليله دى ابتدا

ولازم نعيش يللا قرب كمان
تعالى حبيبى لأبعد مكان
ننسا اللى ضاع من ئيدينا نعيش بسلينا
خلاص اللى جوانا بان

سرحت بعيونك لفين
ايوة انت جمبى وهعشلك سنين
وحياتى قرب علييا يا عمرىوعنييا
نعيش الحياه لو يومي
ن