Siapa diantara kita keturunan Qabil, dan yang mana anak cucu Habil ??? Pertanyaan yang cukup rumit. Untuk menjawabnya, kita harus tau siapa Qabil dan siapa Habil. karena dari kedua nama inilah anak manusia terlahir. Mereka adalah putra-putra Nabi Adam AS.
Qabil dan Habil adalah sadara kandung. Si Qabil, jiwanya diselimuti kebencian dan nafsu syetan. sementara si Habil, jiwanya suci dengan kasih sayang.
Al-Quran dengan jelas menggambarkan hal itu. Keduanya adalah persembahan untuk Tuhan, sementara Tuhan sekali-kali tidak akan menerima para pengikut syetan dan mengasihi pemilik jiwa-jiwa suci.
Peryataan Tuhan seharusnya menyadarkan Qabil dan kembali kepadanya dengan penuh penyesalan dan memohon ampunannya. Namun, Qabil justru berniat lain. Dia justru semakin benci kepada saudaranya sendiri dan berniat untuk menghancurkan kesuciaan itu.
Si Qabil bilang : "Aku pasti membunuhmu".
Si Habil menjawab : "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa. Sungguh kalo kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, sekali-kali aku tidak akan menggerakan tanganku untuk membunuhmu. Sungguh aku takut pada Allah, Tuhan semesta alam".
Mari kita renungkan kata-kata Qabil, "aku pasti membunuhmu", dan kata-kata Habil yang polos. Ketakutannya pada Allah-lah yang menahannya untuk membalas "bunuh dengan bunuh". ...Sungguh kalo kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, sekali-kali aku tidak akan menggerakan tanganku untuk membunuhmu...
Apa yang membuat Habil begitu pasrah ? Ya.. hanya taqwa, takut pada sang Pencipta. Dia seorang saudara yang takut akan murka Tuhannya dan pengorbanannya akan di bayar mahal oleh Tuhan sendiri.
Trus.. siapa anak cucu Qabil dan siapa anak cucu Habil?
Anak cucu Qabil adalah simbol generasi dzalim, mereka adalah mahluk berwajah senjata, pisau belati dan berseragam penyiksaan. Sementara anak cucu Habil adalah para generasi terdzalimi, generasi antrian syuahada sepanjang sejarah manusia.
Anak cucu Habil adalah generasi penuh luka dan derita. Sementara anak cucu Qabil adalah para penguasa bumi yang menjadikan anak cucu Habil sebagai santapan kekejamannya.
Andai bukan karena rahmat Tuhan, niscaya bumi ini akan dipenuhi para anak cucu Qabil yang dzalim.
Tapi, anak cucu Habil akan selalu hidup, di sini dan di sana. Entah dimana, tapi mereka tetap di sana. Kalian akan tau dari pancaran sifat sejati mereka. Mereka adalah generasi terhormat, hanya kebenaran yang keluar dari mulut mereka dan merelakan hidup mereka untuk mempertahankan kebenaran itu.
Siapakah anak cucu Qabil dan yang mana anak cucu Habil.....
*Diterjemahkan dari catatan pinggir Ahmad Bahjat, Ahram News Cairo.
This entry was posted
on Monday, July 18, 2005 at 12:36 am.
You can skip to the end and leave a response.