<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10028614\x26blogName\x3dThe+Truth+Only\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://anakmapek.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_GB\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://anakmapek.blogspot.com/\x26vt\x3d-9071562857044558623', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Coba Dengarkan Cinta

Manusia diciptakan dalam bentuk yang paling unik, maka wajar kalo manusia kadang bikin rumit, dan suka aneh sendiri. Terkadang hal-hal yang seharusnya kita omongin atau ungkapin, malah terkadang tak pernah bisa diungkap. Parahnya lagi, kita terbiasa menggunakan simbol-simbol atau kata-kata lain sebagai pengganti atas apa yang ingin kita ungkap sebenarnya. Walhasil, karena seringnya maksud kita itu tidak terkomunikasikan, orang lain akan merasa bete, nggak disayang, nggak dihargai.

YupSss..., memang ada saat-saat kita merasa nggak nyaman mengekspresikan cinta yang kita rasa. Mungkin karena takut mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri, kita ragu tuk bilang, "I love you". Jadinya, kita menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain; "jaga diri baik-baik nah", "belajarki yang rajin", "hati-hatiki di jalan", "nanti saya antarki", "jangki suka begadang", "jangki lupa makan nah". Tapi, sebenarnya, itu cuma opsi-opsi lain dari perkataan yang sesungguhnya; "saya sayang kamu", "saya peduli sama kamu", "kamu sangat berarti buat saya", "saya gak mau ada apa-apa dengan kamu", "saya nggak mau kamu sakit".

So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain. Ungkapan eksplisit itu penting, tapi bagaimana kita mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting. Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang keluar sangat berbeda. Setiap perhatian yang diberikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya kaku, atau mungkin kasar. Yang pasti, kita harus mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.

Seorang kakak senior memarahi adik kelasnya karena dia rasib ato tidak rajin belajar ato malas pergi kuliah. Si Junior mungkin hanya mendengar omelannya. Tapi kalo dia bener-bener MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta di sana. Kepedulian dan cinta seorang kakak senior muncul dalam bentuk omelan. Tapi bagaimana pun juga, itu adalah cinta. Seorang akhwat yang kerjanya cuma keluyuran dan selalu pulang larut malam, dan akhirnya dapet kuliah gratis dari teman serumahnya. Gadis itu cuma nangkep kemarahan sang teman. Tapi kalo dia mencoba untuk MENDENGARKAN CINTA, dia bakal menemukannya. "Kamu gimana sih, kita jadi khawatir sama kamu," kata teman serumahnya. Tau nggak, itu sama aja dengan "Kita sayang dan peduli sama kamu. Kita khawatir ada apa-apa dengan kamu" yang sayangnya, tidak tersampaikan dengan lisan.

Orang mengungkapkan cinta dengan banyak cara, lewat hadiah, pesan-pesan kecil, dengan senyuman, dengan omelan, dengan air mata, atau mungkin hanya sekedar lewat pandangan.

Cinta bukan hanya ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam. Dan seringkali kita menunjukkan cinta dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar cinta yang kita sampaikan.

Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah kesulitan dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta yang dipakai orang lain. Yang sering terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata-kata, tapi kita tidak mempertimbangkan ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu. Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif, penolakan, kesalahpahaman dan mengabaikan cinta yang menjadi dasarnya.

Cobalah dengarkan cinta-cinta yang ada di sekitar kita. Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita bakal temui bahwa kita sebenarnya memang dicintai. Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini adalah tempat yang begitu indah.

Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting; kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri. Sendiri itu perlu lho. Dan itu jangan sampe membuat kita jadi kesepian. Yang jadi masalah bukan berada bersama seseorang, tetapi berada untuk seseorang.

Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah dengan apa yang kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya mengekspresikan diri. Ambil kesempatan untuk mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya dia buat kita. Lakukan, buat perubahan, hindari penyesalan. Karena cinta memang ada untuk ditebarkan. Dan saat cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas, itulah saat hidup menjadi penuh makna.
« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

» Post a Comment